Catatan Perjalanan: Potongan Ingatan tentang Suzuki di Perkebunan Sedep (Bagian-2)

Alhta Ainayah Rumah Administratur Perkebunan Sedep yang dibangun tahun 1940-1941 berdasarkan rancangan arsitek Gmelig Meyling. Het Nieuwe Instituut. Rumah administratur Perkebunan Sedep sekarang (Komunitas Aleut). Dari pabrik, kami semua berjalan mengikuti langkah seorang staf perkebunan menuju rumah administratur. Dan inilah moment yang kutunggu. Ingin segera berada di dalamnya. Beberapa staf dari Agrowisata juga turut dalam … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan: Potongan Ingatan tentang Suzuki di Perkebunan Sedep (Bagian-2)

Catatan Perjalanan: Potongan Ingatan tentang Suzuki di Perkebunan Sedep (Bagian-1)

Alhta Ainayah Catatan perjalanan ini akan saya mulai dengan menceritakan sebuah fragmen perjalanan yang pernah dibukukan pada tahun 1915. Penulis dan pejalan itu adalah van Wulfften Palthe van Hengelo. ____________________ Kamis, 26 Februari 1914. Pukul 7 pagi, D.W. van Wulfften Palthe berangkat menuju Perkebunan Sedep. Ia mendapatkan undangan untuk menginap dan menikmati suasana di perkebunan … Lanjutkan membaca Catatan Perjalanan: Potongan Ingatan tentang Suzuki di Perkebunan Sedep (Bagian-1)

Henk v.d. Meer dari Tanara, Malabar

Van der Meer dan Sukarno. Arsip Yayasan Teh dan Arsip Keluarga Hindia Belanda, Van der Hucht dkk (SITFA). Tulisan ini merupakan lanjutan tulisan dari “Arsitek Rumah Bosscha” dua tahun lalu. Rasa penasaran tentang Rumah Bosscha akhirnya menemukan jawaban melalui tesis magister Wijnt van Asselt Herinneringen bij de thee (2021). Ia menelusuri dinamika antara budaya ingatan … Lanjutkan membaca Henk v.d. Meer dari Tanara, Malabar

Dongeng Bandung #25 Jejak Perjuangan Khilafah di Bandoeng Tempo Doeloe

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Luthfi Anwari Dongeng Bandung hari ini menceritakan isi sebuah buku yang ditulis oleh Luthfi Anwari, seorang pemuda pecinta dunia petualangan dan literasi dengan perhatian utama pada sejarah peradaban Islam di Indonesia. Ia juga ikut menggagas lahirnya komunitas Student Rihlah Indonesia yang bergiat menyebarkan pengetahuan dan diskusi seputar sejarah Islam … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #25 Jejak Perjuangan Khilafah di Bandoeng Tempo Doeloe

Dongeng Bandung #23d Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-3

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh Dongeng Bandung Temuan-temuan Rothpletz Selama penelitiannya, Rothpletz menemukan 38 bilah kapak yang terbuat dari batu hijau padat dan jumlah itu hanya 8 buah yang keadaannya masih utuh. Panjang bilah terbesar 21,7 cm dan yang terkecil 5,8 cm. Lebarnya antara 2,3 cm sampai 7,3 cm. Ketebalannya antara 1,3 cm … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #23d Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-3

Dongeng Bandung #23c Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-2

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh Dongeng Bandung Von Koenigswald sebelumnya sudah menyatakan bahwa beberapa tempat permukiman tua di perbukitan utara itu, seperti kawasan KQ-380 dan Ciharalang, permukaannya diratakan oleh manusia (bukan alami). Rothpletz menambahkan bahwa selain itu juga di banyak tempat terdapat parit pemisan dan tebing buatan, serta beberapa tempat permukiman diperkuat dengan … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #23c Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-2

Dongeng Bandung #23b Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-1

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh Dongeng Bandung Alte Siedlungsplatze bei Bandung (Java) und die Entdeckung Bronzezeitlicher Gussformen. Werner Rothpletz — Sonderdruck aus «Südseestudien», Basel 1951 (Museum für Völkerkunde). Situs pemukiman kuno di dekat Bandung dan penemuan cetakan cor Zaman Perunggu. ____________________________________________ Antara tahun 2018-2019 lalu, seorang mahasiswa arkeologi dari Unversitas Indonesia datang ke … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #23b Mengenal Kawasan Peninggalan Kuno di Bandung – Bagian-1

Dongeng Bandung #23a Riwayat (Sangat) Singkat Werner Rothpletz

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh Dongeng Bandung Werner Rothpletz; c. 1933–1947; Koleksi Werner Rothpletz. Reproduksi digital, 2022. Diambil dari artikel “Erdöl und Ethnografika? The Case of Werner Rothpletz” karya Aila Özvegyi. Museum der Kulturen, Basel. Berikut ini adalah terjemahan dari riwayat singkat Werner Rothpletz yang ditulis sebagai obituari oleh rekannya, W. Mohler. Werner … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #23a Riwayat (Sangat) Singkat Werner Rothpletz

Dongeng Bandung #18: Banjir Getih di Cimareme (1919)

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Oleh Dongeng Bandung Cimareme, 12 Agustus 1919. Suara zikir terdengar seperti gemuruh dari dalam rumah itu, makin lama makin keras. Sekejap kemudian gemuruh itu beradu dengan suara desingan peluru yang menembus pintu dan jendela. Di dalam, Haji Hasan tergeletak. Di kepalanya terlilit sebuah jimat — simbol keyakinan tak tergoyahkan … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #18: Banjir Getih di Cimareme (1919)

Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-3)

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Dongeng Bandung 6 _____________________ Ada dua pengalaman pada masa awal di Wanadri yang sering diceritakan ulang oleh berbagai media, yaitu pertemuannya dengan Sarwo Edhie, pensiunan jenderal mantan komandan RPKAD yang pasca Peristiwa 1965 – 4 Oktober – memimpin penggalian jenazah para jenderal dari sumur di Lubang Buaya dan selanjutnya … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-3)

Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-2)

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Dongeng Bandung 3 _____________________ Tahun 1951 Aidit menjadi Ketua Comite Central PKI dan banyak bepergian ke luar negeri menghadiri rapat-rapat internasional komunis. Tahun 1955 PKI menjadi partai terbesar ke-4 di Indonesia, di bawah PNI, Masjumi, dan Nahdlatul Ulama. Sebagai partai komunis, merupakan salah satu yang terbesar di dunia, di … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-2)

Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-1)

Perpustakaan dan Toko Buku Rasia Bandoeng Dongeng Bandung Mendadak ribut: lengking kelopak burung, jerit daun jatuh, gemuruh batu menahan air kali, teriak mereka yang masih terpisah dari kita. Hutan semakin merah oleh sore hari. Tak kaudengar aku memanggil namamu ketika kau bersorak dan tercebur dalam tamasya itu. Sewaktu angin bertiup dari arah malam, suara-suara mereda … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #15 Ilham dari Bandung (Bagian-1)

Dongeng Bandung: Kuliner Sunda Zaman Pajajaran (Bagian-2)

Oleh Ojel S.Y. Bagian Pertama Tuak, Susu, dan Kejo Di samping jenis-jenis kaolahan, SSKK juga memuat kata tuak, hanaang (haus), nyatu (makan), dan ponyo (lapar). Berikut bunyi teksnya: “Jaga urang héés tamba tunduh, nginum tuak tamba hanaang, nyatu tamba ponyo, ulah kajongjongan teuing”(Hendaknya kita tidur sekadar penghilang kantuk, minum tuak sekadar penghilang haus, makan sekadar … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung: Kuliner Sunda Zaman Pajajaran (Bagian-2)

Dongeng Bandung: Kuliner Sunda Zaman Pajajaran (Bagian-1)

Oleh Ojel S.Y. Belasan tahun yang silam, seorang atasan saya pernah berseloroh, katanya “Orang Sunda itu seperti kambing, cukup disimpan di kebon, mereka bisa hidup.” Selorohan atasan saya yang berasal dari Surabaya itu tercetus setelah ia akrab dengan banyak orang Sunda; bahkan istrinya pun dari Bandung. Sebagai orang beretnis Jawa, secara naluriah dan empirik, bos … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung: Kuliner Sunda Zaman Pajajaran (Bagian-1)

Dongeng Bandung #13 Angle Kiri Bandung 1926 (Bagian-2)

Oleh Dongeng Bandung Tulisan bagian pertama sudah membicarakan secara ringkas latar belakang terjadinya Pemberontakan November 1926, mulai dari Revolusi Industri di Eropa, lalu terjadinya kelas-kelas ekonomi dalam masyarakat, efek-efeknya di wilayah Hindia Belanda yang berlanjut dengan kemunculan gerakan-gerakan perlawanan, sampai Konferensi Prambanan dengan keputusan untuk mengadakan pemberontakan terhadap pemerintah kolonial Hindia Belanda. Bagian kedua ini … Lanjutkan membaca Dongeng Bandung #13 Angle Kiri Bandung 1926 (Bagian-2)